The Emptiness
Laju kereta berderu memekikkan telinga di pagi hari yang berdebu. Semua orang berbondong-bondong mencari cara membayar kehidupan yang Tuhan berikan di bumi. Katanya, kalau tidak pergi bekerja, mau makan apa? Sedangkan makan adalah salah satu cara bertahan hidup. Asap mengepul di udara dari bibir seorang gadis yang kebingungan. Menatap kehampaan di dalam dirinya sendiri. Dua tahun lalu cerita yang ditulisnya hanya sekedar kisah elegi di ruang kesementaraan. Hari ini dia menulis tentang definisi dirinya sendiri. Kehampaan. Dia berjalan menyusuri jalan setapak yang berlubang dengan sepatu usang kesukaannya yang dia beli dengan uangnya sendiri. Sepatu seharga satu bulan gaji pekerja di kota besar itu sudah menemaninya beberapa tahun terakhir. Mengikuti langkahnya mencari Tuhan. Pertanyaan awalnya sederhana, apakah Tuhan benar-benar ada? Kemudian setelah dia memercayai keberadaan Tuhan dengan akalnya, dia mempertanyakan sifat Tuhan. Hingga hari ini, banyak hal tentang Tuhan yang begitu tera...