Idul Fitri: Tentang Agama atau Budaya?

-


design by: canva

Hari Raya Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi umat muslim setelah ibadah puasa yang dijalankan selama satu bulan di bulan Ramadhan. Sebagai hari raya sebuah agama, semestinyalah Idul Fitri menjadi moment yang tepat bagi umat muslim untuk mengingat Allah SWT.

Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Maka, perayaan Idul Fitri menjadi sangat terasa. Tapi, apa perayaan Idul Fitri di Indonesia menjadi hal yang mendekatkan umat muslim dengan Allah atau moment dengan budaya-budaya tertentu?

Fakta yang terjadi di lapangan, menggambarkan bagaimana perayaan Idul Fitri di Indonesia. Berikut ulasannya:

1. Minal Aidin wal Faidzin
Idul Fitri adalah moment yang paling tepat untuk saling meminta maaf atau memaafkan. Hal ini melunturkan permasalahan hati antar umat. Apakah Anda sudah minta maaf dan memaafkan kerabat?

2. Silaturahmi
Sebagai perayaan Idul Fitri, kita kerap mengunjungi kerabat dekat untuk bersilaturahmi. Tak sedikit masyarakat di kota-kota besar yang pulamg ke kampung halaman masing-masing untuk mengunjungi keluarganya. Tak heran jika kota padat penduduk seperti Jakarta akan terasa lebih lenggang pada Hari Idul Fitri.

3. Tunjangan Hari Raya bagi Anak-Anak
Selama berkumpul dengan sanak saudara, mungkin Anda akan menjumpai kepononakan-keponakan Anda yang masih anak-anak. Sudah menjadi tradisi bagi Anda yang sudah memiliki penghasilan untuk memberi mereka THR. Tradisi ini memberikan nilai positif bagi Anda untuk bisa berbagi rezeki pada orang lain, tapi dapatkah tradisi ini memungkinkan timbulnya riya atau tinggi hati?

4. Kue Lebaran
Beberapa Ibu Rumah Tangga menghabiskan hari-hari terakhir di bulan Ramadhannya dengan membuat kue-kue kering khas Idul Fitri yang akan disajikan di ruang tamu mereka. Beberapa keluarga memilih untuk membeli kue-kue ini. Tapi, kue kering khas lebaran seperti kue putri salju, nastar atau kastangel ini tak pernah absen dari meja masyarakat Indonesia saat Idul Fitri.

5. Lauk Khas Lebaran
Saat malam takbir, banyak Ibu Rumah Tangga yang sibuk memasak dalam jumlah banyak untuk keesokan hari.Makanan khas lebaran yang juga jarang absen ini biasanya berupa ketupat, rendang, opor ayam, sambal goreng kentang dan sebagainya. Lauk pauk ini biasanya dihidangkan untuk makan siang setelah Anda bersilaturahmi.

Demikian Idul Fitri versi Fakta Lapangan. Bagaimana dengan perayaan Idul Fitri Anda? Penulis mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Selamat Berlibur

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

The Emptiness

-
Image
Laju kereta berderu memekikkan telinga di pagi hari yang berdebu. Semua orang berbondong-bondong mencari cara membayar kehidupan yang Tuhan berikan di bumi. Katanya, kalau tidak pergi bekerja, mau makan apa? Sedangkan makan adalah salah satu cara bertahan hidup. Asap mengepul di udara dari bibir seorang gadis yang kebingungan. Menatap kehampaan di dalam dirinya sendiri. Dua tahun lalu cerita yang ditulisnya hanya sekedar kisah elegi di ruang kesementaraan. Hari ini dia menulis tentang definisi dirinya sendiri. Kehampaan. Dia berjalan menyusuri jalan setapak yang berlubang dengan sepatu usang kesukaannya yang dia beli dengan uangnya sendiri. Sepatu seharga satu bulan gaji pekerja di kota besar itu sudah menemaninya beberapa tahun terakhir. Mengikuti langkahnya mencari Tuhan. Pertanyaan awalnya sederhana, apakah Tuhan benar-benar ada? Kemudian setelah dia memercayai keberadaan Tuhan dengan akalnya, dia mempertanyakan sifat Tuhan. Hingga hari ini, banyak hal tentang Tuhan yang begitu tera...
Read more

Seseorang di Seberang Lautan

-
"Seseorang di Seberang Lautan" Gelap malam pekat dingin bisu Menjadi latar drama hati yang merindu Pada seseorang yang membatu Beriak, hening lalu berubah menjadi tabu Malam sudah menunjukkan jam satu Aku masih menyangkal pikirku Tatkala tanpa sadar menulis puisi tentang kamu Jauhh.. Seirama langkahmu yang semakin cepat pergi Dan putaran haluanku untuk menghindari Lautan tenang malam ini, Tuan Dingin seperti kau yang dikenang Memberontak semakin terngiang Lelahh.. Pecahkan saja kepala yang suka berpikir Bergemuruh sendirian bagai petir Adakah sedikit ingin dalam hati? Tidak tidak tidak Jika tak ingin benar benar mati -dea -------------------------------------------------------------------------------------------------------------- visual: canva video: filmigo
Read more

Puisi di Pojok Kelas

-
Image
Seumpama aku, gadis balita yang diajari tentang imajinasi tatkala aku lebih suka melipat origami Seumpama aku, gadis yang baru mengenal persahabatan, diajari cara menggambar saat aku lebih suka menghitung peluang koin yang terlempar Seumpama aku, gadis yang masih begitu bingung, diajari cara menari ketika aku lebih suka menulis puisi Apakah aku bisa berimajinasi, menggambar dan menari? Tentu, aku mempelajarinya selama dua belas tahun di kelas-kelas edukasi Apakah aku bisa mencintai mereka? Bahkan waktu tak bisa berkata "iya" Aku menulis di ujung kelas tentang suka dan benci meski tak ada yang peduli Penaku bisu, bibirku kelu, dan hatiku kaku Bisakah aku menjadi diri sendiri? Bisakah aku kembali menjadi aku? Sayang, hidup begitu dinamis Tapi alirannya belum tentu manis Akulah si ikan salmon yang melawan arus Tapi aku dihancurkan dengan rakus Ibuku pernah berdoa, agar aku bisa berguna Aku selalu berharap, bukan hanya memperkaya diri sendiri Tapi jadi manusia yang hidup untuk di...
Read more